Betapa
beruntung seseorang di sisi Allah yang senantiasa termotivasi untuk selalu
melakukan kebaikan, dan merugilah mereka yang selalu berbuat keburukan. Kebaikan
itu akan mendatangkan kebaikan bagi pelakunya, dan keburukan akan mendatangkan
keburukan pada pelakunya. Sebagai mu’min maka hendaknya mengedepankan kebaikan
sebagai aktifitas ‘amalnya dan berupaya menjauhi perilaku yang buruk. Tentunya Allah
selalu bersama orang-orang yang selalu berbuat baik.
Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda,
“Sesungguhnya
Allah mencatat segala kebaikan dan kejahatan, lalu menjelaskan keduanya.
Barangsiapa berniat melakukan kebaikan lalu mengerjakannya, maka akan dicatat
untuknya 10 kebaikan, mungkin ditambah hingga 700 kali lipat atau lebih. Bila
ia berniat melakukan kejahatan, lalu tidak dikerjakannya, maka Allah mencatat
baginya satu kebaikan dan jika niat itu dilaksanakannya, maka ditulis baginya
satu kejahatan” (HR.
Bukhari & Muslim).
Allah
Ta’ala berfirman,
“Bagi
orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.
Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka
itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (Q.S Yunus ayat 26)
“Belanjakanlah (harta bendamu) di
jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,
dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik.” (QS.
Al-Baqarah [2] : 195)
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan.” (QS. ‘Ali
`Imran [3] : 134)
“Karena itu Allah memberikan
kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
(QS. ‘Ali `Imran [3] : 148)
“Tidak ada dosa bagi orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amalan yang shaleh karena memakan makanan yang
telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan
mengerjakan amalan-amalan yang shaleh, kemudian mereka tetap bertakwa dan
beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
(QS. Al-Ma’idah [5] : 93)
Semoga
kita termasuk hambaNya yang tercatat sebagai hambaNya yang shaleh, Aamiin.
Penulis : dr. Ramadhanus