Puasa
adalah suatu ibadah yang dianjurkan dalam islam setelah shalat dan zakat. Puasa
mempunyai nilai tersendiri karena pahalanya ditentukan oleh Allah SWT. Dalam
ajaran Islam, puasa terbagi menjadi 2 bagian yaitu puasa wajib dan puasa
sunnah. Puasa sunnah yang paling sering dikerjakan oleh nabi Muhammad SAW
adalah puasa hari senin dan kamis, karena pada kedua hari tersebut raport
amalan kita dilaporkan oleh malaikat pada Allah swt.
Namun jarang orang mau melaksanakannya karena takut penyakitnya kambuh atau timbulnya penyakit maag, karena biasanya pada puasa sunnah kebiasaaan orang untuk bersahur tidaklah lazim suasananya.
Pada edisi ini akan di bahas tentang cara bagaimana kita melaksanakan puasa sunnah terutama bagi penderita penyakit maag atau gastritis, sehingga amalan puasa bisa dilaksanakan, penyakit maag pun bisa sembuh.
Namun jarang orang mau melaksanakannya karena takut penyakitnya kambuh atau timbulnya penyakit maag, karena biasanya pada puasa sunnah kebiasaaan orang untuk bersahur tidaklah lazim suasananya.
Pada edisi ini akan di bahas tentang cara bagaimana kita melaksanakan puasa sunnah terutama bagi penderita penyakit maag atau gastritis, sehingga amalan puasa bisa dilaksanakan, penyakit maag pun bisa sembuh.
Mengenal
lambung kita.
Lambung
kita terletak pada perut sebelah kiri atas atau di sekitar ulu hati bagian kiri.
Lambung berbentuk tabung melengkung seperti koma. Lambung terdiri dari 3
lapisan yaitu luar, tengah dan dalam (otot), bagian dalam yang bersentuhan
dengan makanan dilapisi oleh lapisan lender sehingga asam lambung tidak bisa
merusak lapisan tengah dan otot.
Otot
yang kuat ini diperlukan guna memeras dan mengaduk makanan yang ada di dalamnya
agar bisa tercampur dengan asam lambung secara merata, sehingga protein dan zat
gizi tertentu sudah mulai dicerna secara kimiawi dan mekanik di lambung. Agar
isi tidak tumpah maka Allah SWT menciptakan lambung dengan 2 (dua) katup di
bagian atas dan bawahnya. Adanya katup di bagian atas dapat mencegah isi makanan
tumpah keluar (muntah) saat kita ruku atau sujud. Katup bawah berperan agar
setiap makanan yang belum tercampur dengan asam tidak bisa melewatinya atau
dengan kata lain katup ini memastikan bahwa setiap makanan yang akan masuk
ke dalam usus harus tercampur dengan asam lambung.
Lambung
juga mengeluarkan cairan asam lambung yang mempunyai fungsi membantu proses
pencernaan bahan makanan, membunuh kuman penyakit, juga bahan pendukung
pembuatan nutrisi tubuh seperti sel darah merah. Lambung bisa mengeluarkan Asam
lambung, manakala kita mencium makanan khususnya protein, efek hormone dan
stress.
Penyakit
maag atau sering disebut gastritis adalah suatu bentuk peradangan dari dinding
lambung bagian luar (yang bersentuhan dengan makanan), jika proses peradangan
ini tidak dihentikan maka dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan di bawahnya
seperti otot lambung. jika hal ini terjadi dapat berakibat fatal. Penderita
maag biasanya akan mengeluh perut terasa mual, mulas, perih, dan kembung.
Keadaan ini timbul manakala cairan lambung keluar dari sel parietal lambung
dalam jumlah banyak, sehingga merangsang dinding dan menimbulkan rasa perih,
lalu merangsang gerak lambung yang tak semestinya dan berakibat mual.
Asam
lambung yang masuk ke usus dalam konsentrasi besar akan bereaksi dengan cairan
usus yang bersifat basa (non asam), sehingga timbullah gas yang bisa kita
rasakan sebagai kembung. Pada sebagian orang untuk mengatasi gastritis adalah
dengan mengkonsumsi antasida (obat maag), padahal konsumsi obat ini dalam
jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan pada ginjal dan yang lebih parah
lagi adalah ditinggalkannya ibadah puasa wajib. Oleh karena itu bagi penderita
gastritis, lakukan puasa yang sehat seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah yaitu :
1.
Usahakan melakukan sahur
Melakukan
sahur adalah sebuah sunnah dan nabi mengatakan di dalamnya terdapat berkah,
meski hanya dengan minum air putih. Dengan melakukan sahur, maka diperoleh
manfaat sebagai berikut : a. Menyiapkan energi untuk aktifitas di siang harinya, b. Menurunkan keasaman dari cairan isi lambung, meski dengan air putih. Pada
sebagian orang minum air putih di pagi hari diangggap sebagai obat, hal ini
disebabkan air yang di minum pagi hari dalam jumlah banyak akan dengan mudah di
keluarkan melalui air kencing (urin), bersama dengan kotoran-kotoran yang
berasal dari dalam tubuh.
2.
Hindari tidur setelah sahur.
Tidur
setelah sahur atau juga pada siang hari kurang baik bagi lambung yang
sedang mengalami peradangan, karena tidur akan menyebabkan peningkatan gerak
saluran cerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat, pengeluaran asam
lambung juga meningkat. Hal ini disebabkan pada saat tidur keluaran hormon non
katekolamin meningkat. Hormon ini akan meningkatkan sekresi asam lambung dan
gerak usus. Akibatnya saat bangun tidur perut kita menjadi lebih terasa lapar.
3.
Melakukan aktifitas
meski
hanya membaca. Berlawanan pada keterangan diatas (no.2). Jika seseorang itu
terjaga apalagi beraktifitas, maka otak akan merangsang keluaran hormon katekolamin. Hormon ini mempunyai efek mengurangi keluaran asam lambung dan
enzim pencernaan, mengurangi gerak usus, serta menghancurkan simpanan gula dan
lemak yang ada di dalam tubuh.
Manfaatnya
adalah :
- Sekresi asam lambung yang menurun dapat mengurangi rangsang perlukaan ke dinding lambung, kondisi ini
sangat menguntungkan bagi penderita radang lambung baik yang akut maupun
kronis
- Mengurangi gerak usus akan
meningkatkan waktu cerna bagi lambung dan usus. Situasi ini bermanfaat
dalam menurunkan kerja lambung, makanan akan lebih tercerna sehinga lebih
banyak zat gizi yang bisa diserap. Gerak lambung yang melambat juga akan
mengurangi rangsang pada area lambung yang meradang (luka).
- Efek menghancurkan deposit
lemak, sangat penting bagi orang yang mengalami kegemukan (obesitas),
sehingga bagi orang yang ingin langsing sebenarnya tindakan puasa
merupakan cara yang efektif dan efisien dalam upaya mengurangi berat
badan.
- Hormon katekolamin menekan
keluaran insulin dan meningkatkan penghancuran deposit gula, akibatnya
pankreas dapat memproduksi insulin yang lebih matang. insulin yang
matang efektif dalam memfasilitasi kadar gula agar tetap normal.
4.
Hindari stress
Stress
apapun bentuknya dapat menyebabkan 2 efek negatif sekaligus, pertama sekresi
asam lambung berlebih yang dapat merusak dinding lambung dengan cepat. Kedua,
menipiskan lapisan lendir pelindung dinding lambung. Jadi dinding lambung
sangat beresiko terjadi perlukaan bila seseorang sedang menghadapi
tekanan/stress. Atasi stress dengan meningkatkan ketaqwaan pada Allah atau lakukan
ruqyah agar jiwa menjadi tenang.
5.
Hindari mengkonsumsi obat dan makanan yang dapat merusak lambung.
Beberapa
obat seperti golongan steroid, asam salisilat dan makanan dengan bahan pengawet
serta berkarbonasi, diketahui mempunyai resiko merusak dinding lambung.
Sebaiknya hindari obat dan makanan tersebut , dan beralih ke obat dan makanan
yang aman. Obat herbal seperti jintan hitam (habbatussauda') diketahui
mempunyai efek menyerupai steroid, karena bersumber dari herbal maka mempunyai
efek samping minimal. Jika perut terasa nek dan mual lakukan minum minyak
zaitun 10 ml sebagai ganti dari antasida.Jika masih terasa perih mungkin perlu
dilakukan bekam.
6.
Makan secukupnya sesuai anjuran Rasulullah
Untuk
makan bila terasa lapar dan berhentilah sebelum kenyang karena dengan volume
yang sedang, otot lambung cukup kuat tapi relaks untuk melakukan kontraksi guna
mencerna makanan menjadi chime yang siap diserap. Makan tidak terlalu kenyang
juga menjadikan dinding lambung tidak akan teregang terlalu kuat sehingga akan
mengurangi nyeri dan efek robekan pada dinding yang meradang. Ibarat balon jika
kita meniup udara terlalu banyak maka dinding balon akan menjadi lebih tipis,
dan resiko meledak/pecah lebih tinggi.
7.
Menyegerakan saat berbuka atau makan malam.
Menyegerakan
berbuka dengan makanan yang manis akan mengembalikan stamina ke kondisi
semula, namun jika berlebihan maka akan menimbulkan efek seperti radikal bebas
yang bisa memicu timbulnya kerusakan dinding pembuluh darah seperti
atherosclerosis (penyempitan dinding pembuluh darah). Makan malam adalah hal
yang penting tapi paling sering diabaikan. Padahal makan malam penting dalam
mencegah kerusakan dinding saluran cerna. Seperti diketahui sekresi cairan
lambung dan cerna pada malam hari dan terlebih saat tidur akan lebih tinggi
dibanding siang hari. Dengan kata lain siang hari tidak berbahaya jika
seseorang itu berpuasa dengan atau tanpa makan (sahur) cukup niat, tapi
hendaknya pada malam hari dia harus tetap makan.
Penulis : Abu Ikhsan M. Kes
Sumber : http://www.greenatura.com
Telah diedit oleh : dr. Ramadhanus