JAKARTA -- Pimpinan Pondok Pesantren
Tebu Ireng, Jombang, Salahuddin Wahid atau dikenal Gus Solah, mendorong
pemerintah Republik Indonesia untuk segera bersikap tegas. Terhadap konfik dan
peristiwa pembantaian para pelaku aksi damai oleh rezim militer Mesir.
"Saya harapkan pemerintah
Indonesia tegas, ini sudah berapa hari sejak Jumat kemarin kan. Indonesia bisa
dorong agar tidak terjadi kekerasan lagi dan korban jiwa berjatuhan," kata
pria yang akrab disapa Gus Solah itu di Jakarta, Senin (29/7).
Adik kandung Abdurrahman Wahid itu
menilai apa yang terjadi di Mesir saat ini merupakan kudeta. Konflik kekuasaan
yang akhirnya menyeret puluhan nyawa manusia. Paling menyedihkan, konflik
tersebut terjadi antar sesama umat Islam. Penyelesaian konflik menyangkut
kekuasaan di Mesir, menurut Gus Solah harusnya tidak dilakukan dengan
pendekatan kekerasan.
Tokoh Nahdlatul Ulama itu menilai
Indonesia bahkan lebih maju dalam menyelesaikan konflik dengan model serupa.
"Kita belajar dari hal itu bahwasannya kita lebih maju daripada Mesir
dalam menyelesaikan masalah itu. Tidak ada lagi masalah konflik antara Islam
dan negara," ujarnya
Kerusuhan di Mesir kian memprihatinkan.
Korban tewas terus berjatuhan, baik dari kelompok demonstran pendukung Mursi,
mau pun dari kalangan militer.Rabu lalu, Panglima Angkatan Bersenjata Mesir,
Jenderal Abdel Fatah Al Sisi, menyebut pendukung Mursi yang melakukan
perlawanan sebagai “kelompok teroris”.
Ucapan ini terlontar saat pimpinan
militer itu mengajak massa anti-Mursi turun ke jalan dan meminta mereka agar
memberikan mandat kepada dirinya untuk menumpas kelompok Ikhwanul Muslimin. (ROL)