Dikutip dari Aljazeera, juru bicara
Ikhwanul Muslimin Gehad El Haddad menegaskan, para pengunjuk rasa marah atas
aksi penembakan tersebut. Akan tetapi, tetap akan menentang kudeta militer dan
turun ke jalan.
Menurutnya, memang ada rasa sakit dan
kemarahan. Akan tetapi, para pengunjukrasa juga merasakan kebulatan tekad untuk
tetap turun ke jalan. "Massa tetap akan melawan. Buat kami, jika kami
mati, maka kami akan bertemu Sang Pencipta dan itulah alasan apa yang kami
lakukan. Apakah kami syahid atau hidup mulia."
Dewan Pertahanan Nasional Mesir
bentukan militer kembali mengingatkan kepada para pendukung presiden terkudeta,
Muhammad Mursi. Aparat keamanan akan mengambil tindakan tegas dan pasti jika
para pengunjukrasa melampaui haknya dalam berdemonstrasi.
Dewan mengingatkan, para pengunjukrasa
akan mendapatkan perlakuan yang tegas dari aparat keamanan. Peringatan tersebut
datang dari Presiden sementara bentukan
militer Adly Mansour, Panglima Pasukan Bersenjata Jendral Abdul Fattah al-Sisi,
perdana menteri dan menteri dalam negeri yang dilansir oleh kantor berita MENA
dan dikutip olehAljazeera.
Pernyataan tersebut keluar pada Ahad
(28/7) waktu setempat setelah 72 pendukung Mursi dibunuh oleh pasukan
bersenjata saat kekerasan di lapangan Masjid Rabiah Al Adawiyah pada Sabtu. (ROL)