Ada banyak cara untuk melakukan perlawanan dan mendukung revolusi di
Suriah, seperti yang dilakukan para seniman dan penulis muda Suriah.
Sebuah halaman Facebook berjudul “Comic4Syira”, diciptakan oleh
sekelompok penulis dan seniman muda Suriah, telah mendapat perhatian di
jejaring media sosial dengan 11.000 “likes” sejauh ini.
“Kami adalah kelompok rahasia yang terdiri dari beberapa penulis dan
seniman muda Suriah,” kata kelompok itu pada kondisi anonimitas.
“Keputusan kami untuk tetap anonim adalah untuk menjaga keselamatan
anggota kelompok serta keberlanjutan pekerjaan kami ini,” kata L.F,
anggota dari tim Comic4Syria.
Selain enam anggota asli kelompok, L.F mengatakan ada juga sesekali
kontributor dari teman dan penggemar yang telah melibatkan diri dengan
kampanye komik mereka.
Halaman facebook yang mempublikasikan kartun dan komik mereka ini
didedikasikan untuk revolusi Suriah sejak halaman itu diciptakan pada
bulan Juli lalu.
L.F menjelaskan kepada Al Arabiya peran penting menggunakan kartun
dan komik dalam mengekspresikan pendapat dan pandangan seseorang. “Komik
adalah seni yang sangat menarik. Hal ini tidak terlalu umum di Suriah.
Dalam revolusi selalu ada ruang untuk metode baru dalam mengekspresikan
dan menyebarkan pesan,” menambahkan bahwa melalui karya seni mereka,
mereka berusaha keras untuk menyampaikan pesan kepada audiens.
“Halaman kami dimaksudkan untuk khalayak umum, tetapi target lebih
tepatnya warga Suriah yang mendukung revolusi serta simpatisan dan
teman-teman kami di seluruh dunia. Langkah ini tidak bertujuan untuk
meyakinkan orang dengan revolusi (tidak menargetkan pendukung Assad),
melainkan bergerak lebih lanjut ke tingkat berikutnya dalam revolusi.
Kadang-kadang kami mencoba untuk membuka perdebatan di antara fans kami
tentang pertanyaan penting dan isu-isu kontroversial untuk revolusi,”
kata L.F kepada Al Arabiya.
Lebih dari 30 album dapat dilihat di halaman Facebook mereka yang
menampilkan kreasi kartun dan komik yang menggambarkan Presiden Suriah
Bashar al-Asaad, serta cerita komik dengan pesan kebrutalan dan
kematian, dan pengalaman hidup lainnya yang terjadi selama revolusi.
Namun, L.F mengatakan tidak semudah itu, tim kadang-kadang menghadapi kesulitan teknis saat menerbitkan kartun harian mereka.
“Kami mencoba untuk menerbitkan satu karya per hari. Kadang-kadang
sulit untuk mempertahankan kecepatan yang stabil karena kesulitan
internet atau pemadaman listrik. Sumber daya yang sederhana juga menjadi
masalah,” kata L.F.(fq/aby/eramuslim)