NEW YORK
- Mesir menentang intervensi militer asing untuk menghentikan perang
sipil di Suriah dan memilih negosiasi damai di dalam intern Suriah.
"Mesir berkomitmen untuk melanjutkan upaya-upaya tulus, yang telah
dikerahkan untuk mengakhiri bencana di Suriah dalam kerangka Arab,
regional dan internasional," kata Mursi dalam pidato pertamanya di
Majelis Umum PBB, dikutip Reuters, Rabu (26/9/2012).
Solusi seperti itu harus menjadi "salah satu yang menjaga kesatuan
negara saudara ini, melibatkan seluruh faksi rakyat Suriah tanpa
diskriminasi rasial, agama atau sektarian dan mempertahankan Suriah dari
bahaya intervensi militer asing yang kami tentang," katanya.
Mursi telah berbicara tentang Suriah sejak Juni lalu, dia
menggambarkan bahwa Presiden Suriah Bashar Assad adalah penindas dan
perlunya untuk mendukung rakyat Suriah.
"Kami terus berusaha untuk mengakhiri penderitaan rakyat Suriah dan
memberikan mereka kesempatan untuk memilih dengan bebas rezim yang
terbaik yang mewakili mereka," ujar Mursi.
Sementara itu kontras dengan komentar Mursi, pemimpin Qatar Hamad bin
Khalifa al-Thani menyeru negara-negara Arab pada Selasa (25/9) untuk
intervensi langsung ke Suriah untuk "menghentikan pertumpahan darah di
Suriah." (siraaj/arrahmah)