Parlemen Amerika Dukung Ahmadiyah Di Pakistan Dan Indonesia
Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) menawarkan dukungan bagi pemimpin global dari komunitas Ahmadiyah. Alasannya karena Ahamdiyah telah menghadapi diskriminasi dan kekerasan di Pakistan dan Indonesia.
Anggota parlemen AS, Katrina Lantos Swett, dan aktivis hak AS, Tom Lantos, menyerukan AS agar menekan Pakistan dan Indonesia. "Amerika Serikat harus secara khusus menghadapi pemerintah yang menargetkan Ahmadiyah," kata mereka, seperti dikutip dari AFP, Kamis (28/6/2012).
Dukungan AS atas Ahmadiyah dalam rangka menyambut pemimpin kelompok Khalifah Islam minoritas, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, di kompleks US Capital, Rabu (27/6).
Menurut Komisi Kebebasan Beragama Internasional AS, Indonesia membatasi pelaksanaan ibadah Ahmadiyah. Sejak pembatasan yang tercatat oleh AS dimulai pada tahun 2008 tersebut, sudah 50 masjid Ahmadiyah dirusak dan 36 masjid atau tempat-tempat pertemuan ditutup.
Sedangkan di Pakistan, Ahmadiyah dinyatakan bukan agama Islam sejak tahun 1974 oleh pemerintah setempat. Berdasarkan catatan aktivis AS, lebih dari 80 orang meninggal pada bulan Mei 2010, ketika pria bersenjata menyerbu dua masjid Ahmadiyah di Lahore, Pakistan, dan kemudian menyerang korban yang dirawat di rumah sakit.
Pemimpin Ahmadiyah, yang mengunjungi AS, menyerukan agar dunia internasional memperlakukan satu sama lain dengan hormat. Ia juga menekankan hubungan antar umat beragama yang didasari oleh keadilan.
"Jika kita menginginkan perdamaian akan didirikan di dunia, maka kita harus kesampingkan kepentingan kita pribadi dan nasional untuk kebaikan yang lebih besar dan sebagai gantinya kita harus membangun hubungan timbal balik yang didasarkan sepenuhnya pada keadilan," kata pemimpin yang tidak disebutkan namanya tersebut.
Sumber : Islamedia