JAKARTA - Juru Bicara Kepresidenan RI, Julian Aldrin Pasha, tadi malam,
menegaskan pengunduran diri Gita Wirjawan dari jabatan Menteri
Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tidak berkaitan dengan
masalah impor beras medium ilegal asal Vietnam.
"Pak Gita
Wirjawan yang kami ketahui tidak ada hubungannya dengan kasus impor
beras dari Vietnam yang mengemuka beberapa waktu terakhir ini," ujar
Julian di Istana Merdeka, Jakarta.
Gita beralasan pengunduran
dirinya karena menghindari terjadi konflik kepentingan sebagai menteri
yang menjadi peserta Konvensi Calon Presiden Demokrat.
Namun,
Julian menilai, antara kegiatan Gita sebagai Menteri Perdagangan dengan
kepentingan dalam konvensi Demokrat tidak berbenturan.
Adapun
mengenai kasus pelanggaran importasi beras dari Vietnam, pemerintah
sudah melakukan langkah penanganan dan penyelidikan. "Masalah beras
impor itu tentu akan ditangani, akan dikelola dengan baik," kata Julian.
Pemerintah
telah berjanji akan mengusut kasus pelanggaran importasi beras ini
hingga tuntas. "Dalam hal ini pihak terkait pasti akan bisa menjelaskan
mengenai masalah impor beras," kata Julian.
Ketika ditanya
mengenai apa langkah antisipasi pemerintah jika terjadi pengunduran diri
menteri-menteri lain menjelang pemilu, Julian menyatakan sistem yang
dijalankan tiap kementerian sudah mapan. Artinya, jika ada menteri lain
mennyusul langkah Gita melepas jabatan di kabinet, kinerja kementerian
itu tidak akan terpengaruh.
"Saya kira tentu kita mengetahui
sistem itu tetap ada. Di kementerian, meskipun itu dipimpin serang
menteri, tapi kan teta[ kebijakan yang sudah digariskan itu tetap
berjalan," kata Julian.
Apabila terjadi kekosongan pimpinan di
Kementerian karena menterinya mengundurkan diri, menurut Julian, akan
ada pejabat pengganti yang berfungsi sebagai pelaksana tugas.
"Jadi
akan dilaksanakan oleh pejabat yang mungkin sudah ditunjuk sebagai
pelaksana tugas ataupun langsung ditunjuk oleh Presiden," kata Julian.