Hidup
sehat berawal dari pola hidup yang baik dan teratur. Termasuk di dalamnya
dengan mengatur pola tidur. Dengan menerapkan pola tidur yang teratur, Anda tak
hanya bisa memulihkan stamina saja, tapi masih ada manfaat tak terduganya lho.
Ini
hal-hal tak terduga yang bisa Anda dapatkan dari pola tidur yang baik, seperti
dikutip dari health.com, Kamis (11/7/2013):
1.
Meningkatkan daya ingat
Tahukah
Anda jika pikiran Anda justru sedang sibuk selama Anda tengah tertidur lelap.
Ketika tidur, Anda bisa memperkuat kenangan atau 'melatih' kemampuan-kemampuan
yang dipelajari saat Anda terjaga. Inilah proses yang disebut konsolidasi.
"Ketika
Anda mempelajari sesuatu, baik fisik atau mental, hal yang paling baik
dilakukan adalah dengan latihan," kata Dr Rapoport, profesor di NYU
Langone Medical Center.
"Tapi
'latihan' yang terjadi saat tidur akan membuat Anda bisa mempelajarinya lebih
baik," imbuhnya. Dengan kata lain, jika Anda mencoba belajar sesuatu yang
baru, maka Anda akan melakukannya lebih baik setelah Anda tidur.
2.
Mencegah peradangan
Peradangan
berkaitan dengan penyakit jantung, stroke, diabetes, arthritis, dan penuaan
dini. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam,
memiliki tingkat darah yang lebih tinggi dari protein inflamasi dibanding
mereka yang tidur dengan waktu lebih banyak.
Studi
pada tahun 2010 menemukan bahwa protein C-reaktif yang berhubungan dengan serangan
jantung, lebih tinggi pada orang-orang yang tidurnya selama enam jam atau
kurang dalam satu malam. "Orang yang memiliki sleep apnea atau insomnia
bisa mengalami peningkatan tekanan darah dan peradangan," kata Dr
Rapoport.
2.
Memicu kreativitas
Setelah
melalui tidur malam yang baik dan mengkonsolidasikan kenangan saat terjaga,
otak akan menata dan merekstruktrusisasi hal-hal yang telah dipelajari
sebelumnya. Hal ini bisa menciptakan lebih banyak kreativitas. Para peneliti di
Harvard University dan Boston College menemukan bahwa selama tidur orang bisa
memperkuat komponen emosional dan memorinya sehingga bisa memacu proses
kreatifitasnya.
3.
Meningkatkan prestasi belajar
Menurut
studi dalam jurnal Sleep 2012, anak-anak usia 10 sampai 16 tahun yang memiliki
gangguang pernafasan saat tidur seperti mendengkur, sleep apnea, dan jenis
pernafasan yang bisa mengganggu tidur, lebih cenderung memiliki masalah dalam
perhatian belajarnya.
"Hal
ini mengakibatkan kerusakan fungsional yang signifikan di sekolah," tulis
para peneliti. Dalam studi lain, mahasiswa yang tidak memiliki waktu tidur yang
cukup memiliki nilai yang lebih buruk. "Jika Anda mencoba begadang untuk
memenuhi tenggat waktu, itu hal yang berat dan jelas bisa merusak
belajar," kata Dr Rapoport.
4.
Hiperaktif saat kurang tidur
Menurut
Dr Rapoport, efek samping kurang tidur pada anak tidak sama dengan orang
dewasa. Saat orang dewasa cenderung mengantuk saat kurang tidur, anak-anak
justru menjadi hiperaktif. Sebuah studi dalam jurnal Pediatrics 2009 menemukan
bahwa anak usia tujuh dan delapan tahun yang tidur kurang dari delapan jam
cenderung hiperaktif, lalai, dan impulsif.
"Kami
mendiagnosa dan mengukur jam tidur dengan mengukur perubahan listrik di otak.
Jadi tidak mengherankan bagaimana tidur bisa memengaruhi otak kita," jelas
Dr Rapoport.
5.
Menurunkan berat badan
Para
peneliti di University of Chicago menemukan bahwa orang yang melakukan diet
ditambah dengan waktu istirahat yang baik, kehilangan 56 persen lemak lebih
banyak dibanding mereka yang berdiet dan kurang tidur. Kurang tidur juga
menyebabkan orang yang berdiet merasa lapar.
"Tidur
dan metabolisme dikendalikan oleh sektor yang sama dari otak," kata Dr
Rapoport. "Ketika Anda mengantuk, hormon tertentu dalam darah Anda naik
dan memicu hormon-hormon lain yang meningkatkan nafsu makan," lanjutnya.
6.
Mengurangi stres
Dalam
kesehatan, tidur dan stres sama-sama mempengaruhi kesehatan jantung.
"Tidur pasti dapat mengurangi tingkat stres, dengan begitu tekanan darah
akan lebih baik. Selain itu, tidur juga berpengaruh pada kadar kolesterol yang
berperan penting dalam penyakit jantung," papar Dr Jean.
7.
Mencegah terjadinya kecelakaan
Mengemudi
dalam keadaan mengantuk sangat tidak disarankan. The national Highway Traffic
Safety Administration melaporkan pada tahun 2009 rasa lelah dan kantuk menjadi
penyebab tertinggi terjadinya kecelakaan tunggal.
"Kantuk
selalu diremehkan oleh kebanyakan orang, padahal itu bisa berakibat fatal
termasuk bagi masyarakat. Sulit tidur bisa berpengaruh pada reaksi saat kita
akan mengambil keputusan," jelas Dr Rapoport.
Mengemudi
dalam keadaan sebelumnya tidak tidur selama satu malam sama dengan mengemudi
dalam keadaan mabuk atau di bawah pengaruh alkohol.
8.
Mencegah depresi
"Kurang
tidur bisa menyebabkan depresi. Tidur malam yang baik bisa membantu seseorang
yang murung mengurangi kecemasannya. Emosi pun lebih stabil," papar Dr
Jean. (detik)