Jakarta - Persoalan harga bawang yang melonjak tak
hanya membuat para pembeli menjerit. Ini pun menjadi kekhawatiran yang
berlebih bagi si penjual.
Salah satunya ialah Anas, seorang
penjual bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati. Pak Anas mengeluhkan
penurunan penjualan sejak harga bawang putih melonjak lebih dari Rp
50.000 per kilo dalam beberapa hari belakangan ini. Padahal harga
normalnya menurut Pak Anas ialah Rp 5.000/kg.
"Harga naik sangat
tinggi, sangat tidak terjangkau oleh kami. Pedagang dan pembeli
betul-betul menjerit. Penjualan menurun hingga 50%," ungkap Anas saat
ditemui di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (18/3/2013).
Dia
mengatakan, gejolak harga mulai terjadi di penghujung tahun 2012 lalu.
Sebelumnya, harga bawang putih tak pernah menyentuh di atas Rp 10.000
per kilo. Namun, sejak akhir tahun 2012 hingga saat ini, harga komoditi
tersebut terus merangkak.
"Pertengahan 2012, harga cuma Rp 8.000,
di buntut 2012 hampir Rp 20.000. 2 hari sebelum ini bawang ini di atas
Rp 50.000 per kilonya," jelasnya.
Bahkan dia menyebutkan, dirinya
pernah menjual bawang putih yang merupakan bawang putih impor ini di
atas Rp 50.000 per kilo. "Sampai 60 ribu untuk di pasar induk. Pasar
kecil 60-65 ribu. Kita nggak berani jual di atas Rp 60.000 per kilo,"
jelasnya.
Dengan adanya lonjakan harga yang mengejutkan ini, Anas
mengaku, hanya dapat meraup keuntungan yang kecil, karena tingkat
penjualan yang semakin menurun disebabkan daya beli masyarakat yang
rendah.
"Dampaknya snagat luas sekali. Kalai tidak dapat
keuntungan. Buruh kami juga tidak dapat uang. Darimana dia membeli beras
untuk keluarganya, apa yang akan di makan?," keluhnya.
Dia
berharap, pemerintah segera mencari solusi untuk hal ini, agar harga
bawang kembali stabil, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Baik
dari sisi pedagang, maupun pembeli.
Secara terpisah, seorang
pedagang bawang merah yang enggan disebutkan namanya menuturkan, harga
bawang merah saat ini mencapai harga Rp 20.000/kg. Padahal normalnya
berkisar di bawah Rp 10.000. Dengan kenaikkan ini, dirinya mengaku
kesepian pembeli.
"Sudah terlanjur lesu dari kemarin. Jadi sepi pembeli. Kemarin di bawah Rp 10.000/kg, sekarang Rp 20.000/kg," pungkasnya. (detik)