Lama duduk bersila, ketika bangun kaki terasa kesemutan, nyeri dan kaku.
Keluhan ini sangat umum dialami hingga dianggap sebagai sesuatu hal
normal. Padahal meski tidak menyebabkan sesuatu yang fatal, kesemutan
bisa menjadi pertanda adanya gangguan pada fungsi saraf atau aliran
darah.
Untuk mengatasi kesemutan memang tidak sulit. Anda bisa
memijat atau melepaskan bendungan yang menjadi penghambat aliran darah.
Bisa juga dengan menggerak-gerakkan bagian yang kesemutan secara
perlahan atau mengonsumsi vitamin B1, B6, dan B12 untuk mengembalikan
fungsi saraf sehingga kesemutan hilang.
Namun, ada gejala-gejala
yang perlu Anda cermati yaitu bila kesemutan tak hilang setelah bagian
tubuh digerakkan. Semula kesemutan hanya dialami sebagian kecil organ
tubuh, tapi kemudian merambat ke bagian yang lebih luas. Awalnya
kesemutan hanya terjadi sekali-sekali, tapi menjadi sering. Atau bila
kesemutan menjadi rasa kebal, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke
dokter.
Kesemutan jenis ini merupakan gejala penyakit serius.
Beberapa gangguan kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan di
antaranya:
1. Diabetes Mellitus (kencing manis) dengan gejala
telapak kaki terasa tebal, kadang panas, kesemutan di ujung jari
terus-menerus disertai rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk, terutama pada
malam hari.
2. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dengan gejala ujung
jari tangan kanan kesemutan, kemudian berkembang menjadi rasa tebal,
saat digunakan beraktivitas. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila
didiamkan cukup lama, misalnya 1 - 2 tahun
3. Rematik juga bisa
menimbulkan kesemutan dan rasa tebal. Ini disebabkan saraf sendi
terjepit. Kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.
4.
Infeksi tulang belakang dengan gejala kesemutan yang didahului flu
berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari
kaki sampai ke pusar (perut tengah). Penyebabnya virus cytomegalovirus
(CMV).