Home » » Jiwa Besar dan Legowo Seorang Fauzi Bowo

Jiwa Besar dan Legowo Seorang Fauzi Bowo

Calon Gubernur Fauzi Bowo yang kalah, ternyata berjiwa besar, legowo dan gentlemen. Buktinya, ia tak mau menyalahkan koalisi partai gajah dan menengah maupun sayap ormas yang mendukungnya.

Atas kekalahannya, Foke juga tak berprasangka negatif, ia mengalir saja seperti arus Ciliwung. Ia tak berhujah dan menuding siapapun. Ia menerima semuanya dengan lapang jiwa. Siapa tak tersentuh oleh sikapnya yang lugas, pasrah dan rasional itu?

Para analis mungkin akan menudingkan kesalahan pada koalisi partai dengan gerbong kosong yang meminta Fauzi memberi mahar besar. Namun Fauzi malah mengapresiasi semua pihak yang membantunya. Ah, Fauzi ternyata sosok politisi yang masih punya sikap sejati.

Coba simak, Fauzi ternyata mengucapkan selamat kepada lawannya yakni Jokowi begitu melihat hasil penghitungan cepat dengan lapang dada. Itu cermin bahwa Fauzi legowo dan berusaha bersikap apa adanya atas kekalahannya dalam laga politik paling mendebarkan dada warga Jakarta dan Indonesia.

Kali ini, bintang jatuh ke pundak Jokowi. Fauzi menyadari benar soal jatuhnya ‘pulung kekuasaan’ ke putra asal Solo ini. Artikulasi Fauzi atas kekalahannya ini adalah suara nurani setelah seringkali berbagai pernyataannya seringkali salah dimengerti atau salah dipahami. Tapi itulah manusia dan hidupnya dengan segala misterinya.

Masih ada beberapa aksi dan langkah Fauzi yang menunjukkan sikap jiwanya yang sabar, lapang dan legowo adalah: Pertama, Fauzi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepadanya dan Nachrowi Ramli.

"Terima kasih kepada semua tim sukses, pendukung, masyarakat dan semua yang kerja keras dan memberikan kepercayaan, kami bangga memiliki Anda semua. Kami sadari tiap kompetisi ada yang menang dan kalah, kita junjung proses demokrasi," katanya, Kamis (20/9/2012).

Kedua, Fauzi Bowo menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan dan ketenangan di Jakarta. Ia mengatakan siapapun yang terpilih sebagai Gubernur, pada hakikatnya hal ini adalah kemenangan seluruh warga Jakarta.

Ia menghimbau warga menjaga keserasian, kerukunan dan ketenangan antara kelompok masyarakat, kemenangan 20 September adalah milik Kota Jakarta. Masyarakat harus menyadari betapa besar tugas kita kedepan untuk membangun Kota Jakarta. “Pemenang di Pilgub adalah warga Jakarta," tandasnya.

Ketiga, Fauzi Bowo mengatakan, untuk pembangunan Ibukota Indonesia Jakarta, ia siap untuk memberikan kontribusi, dan membantu Jokowi. Untuk kebaikan Kota Jakarta, Fauzi siap menjungkirbalikkan tubuhnya. "Saya kira tetap pada komitmen kami, untuk Jakarta 'kepala jadi kaki, kaki jadi kepala'," ucapnya.

Keempat, Fauzi mendukung dan menjunjung tinggi proses demokrasi. Menanggapi hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menempatkan pasangan Jokowi-Basuki sebagai pemenang, Foke mengakui kekalahannya. Baginya, quick count yang digunakan di mana saja patut dihormati.

“Dari berbagai quick count yang sudah diumumkan, pasangan kami berdua adalah pasangan yang tertinggal. Oleh karena itu, sambil menunggu proses penghitungan final oleh KPU, kami menyampaikan penghargaan kepada pasangan nomor tiga," papar Foke dengan senyum.

Fauzi tentu akan dikenang sebagai sang pembangun (builder) ibukota, yang hendaknya disempurnakan dan diperbaiki Jokowi dengan tangan dingin dan visi-misi yang jelas dan terukur. Kekalahan Fauzi tidak akan membuat namanya masuk kubur, malah mungkin menjulang untuk dikenang. Kepadanya, kita sepantasnya mengucapkan ‘Selamat jalan Bang Fauzi, sampai ketemu lagi.’ [mdr]

Sumber : Inilah
Share this article :
 
Support : Enlightening Your Life With Us |
Copyright © 2012. Ramadhanus - All Rights Reserved
Supported by Gradasi Learning Institute
Jl. T. Nyak Arief No. 11 Lamnyong Banda Aceh, 085277471136 or 085260816081