Oleh : Ramadhanus, Gradasi Learning
Institute Director
Segala puji bagi Allah, Shalawat dan Salam
untuk Baginda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Marhaban ya Ramadhan, tamu mulia yang
penuh berkah, merindukanmu adalah sunnah Nabi yang dapat menghapus dosa-dosa
yang telah lalu.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Siapa berpuasa Ramadhan dengan penuh
keimanan dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Marhaban ya Ramadhan, Allah telah
mewajibkan Kami untuk berpuasa, ada kebahagiaan di dalamnya yakni Allah membuka
pintu-pintu surga, dan ditutuplah pintu-pintu neraka.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا قَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepada kalian bulan
Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa (di
dalamnya). Dibuka pintu-pintu surga dan ditutup pintu neraka, setan-setan
dibelenggu. Di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Orang yang
diharamkan kebaikannya, maka ia telah diharamkan dari semua kebaikan.” (HR.
Ahmad).
Ramadhan adalah tamu istimewa dan agung,
sudah sepantasnya jika Kita mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk
menyambut bulan ini. Bulan terbaik di antara 11 bulan baik sebelumnya.
Persiapan dilakukan agar Kita dapat sampai pada gelar yang digadang-gadang
sebagai bentuk kesuksesan yang dihadiahkan untuk para ahli Shoum (ahli puasa).
Puasa merupakan kewajiban yang dibebankan kepada para Mu’min (orang-orang yang
beriman).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertaqwa. (QS. Al Baqarah : 183)
Persiapan apa saja yang sebaiknya kita
lakukan ?
Pertama, persiapan ilmu. Agar aktifitas di bulan
Ramadhan bisa optimal kita jalankan, kita harus memiliki wawasan dan pemahaman
yang benar dan cukup tentang Ramadhan dan hal-hal yang terkait dengannya.
Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis-majelis
ilmu yang membahas tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan
kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW, sebelum, selama dan pasca
Ramadhan. Ilmu harus kita dahulukan sebelum beramal. oleh karena itu, mulai sekarang
harus kita programkan untuk membaca dan menghadiri majelis-majelis ilmu. Jangan
sampai pemahaman hal-hal yang berhubungan dengan Ramadhan justru baru kita
dapatkan ketika di akhir-akhir Ramadhan, walaupun bukan hal yang sia-sia, namun
hal itu dapat mengurangi keuntungan kita di bulan penuh berkah ini.
Kedua, persiapan semangat. Semangat Ramadhan harus kita miliki
jauh-jauh hari sebelum ia tiba. Salafunashaleh biasa membaca doa ini: "Ya
Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan pertemukan kami dengan
Ramadhan." Selain doa, semangat dapat kita tingkatkan dengan memperbanyak
ibadah-ibadah sunnah. Selain itu, di bulan dan hari-hari menjelang Ramadhan
jangan sampai kita melakukan maksiat berbentuk apapun, tapi bukan berarti di
bulan lainnya dibolehkan. Hal ini dimaksudkan agar jauh hari sebelum Ramadhan
tiba kadar keimanan kita sudah meningkat. Hitung-hitung sebagai pemanasan,
sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah terbiasa dengan berbagai kebaikan
dan jauh dari keburukan. Jangan sampai terjadi lagi, kenikmatan Ramadhan baru
kita rasakan justru di akhir-akhir Ramadhan.
Ketiga, persiapan fisik. Aktifitas di bulan Ramadhan
memerlukan fisik yang lebih prima dari bulan lainnya. Sebab, jika fisik kita
lemah, kemulian yang dilimpahkan Allah pada bulan tersebut tidak dapat kita
raih secara maksimal. Kita harus membiasakan hidup sehat dengan mengatur pola
makan, istirahat dan beraktifitas secara seimbang, serta cukup berolah raga,
agar tubuh kita prima saat Ramadhan tiba.Kita juga harus melatih fisik untuk
melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan al-Qur'an, biasa bangun dan
shalat malam, dan aktivitas lainnya. Agar kita memiliki ketahanan yang baik
saat secara maksimal melakukannya di bulan Ramadhan.
Keempat, persiapan harta. Sebaiknya, sebelum Ramadhan tiba kita sudah memiliki perbekalan harta yang cukup. Sehingga saat Ramadhan, waktu kita bisa lebih difokuskan untuk beribadah. Lebih dari itu, persiapan harta adalah untuk melipatgandakan sedekah atau infaq kita di bulan Ramadhan. Apalagi pahalanya dilipatgandakan oleh Allah dan Rasulullah telah mencontohkan kedermawanan yang sangat tinggi di bulan ini. Harus diingat pula bahwa, persiapan harta bukan untuk membeli keperluan buka puasa atau hidangan lebaran secara berlebihan sebagaimana tradisi masyarakat kita selama ini, yang bahkan cenderung ke arah israf dan tabdzir.
Keempat, persiapan harta. Sebaiknya, sebelum Ramadhan tiba kita sudah memiliki perbekalan harta yang cukup. Sehingga saat Ramadhan, waktu kita bisa lebih difokuskan untuk beribadah. Lebih dari itu, persiapan harta adalah untuk melipatgandakan sedekah atau infaq kita di bulan Ramadhan. Apalagi pahalanya dilipatgandakan oleh Allah dan Rasulullah telah mencontohkan kedermawanan yang sangat tinggi di bulan ini. Harus diingat pula bahwa, persiapan harta bukan untuk membeli keperluan buka puasa atau hidangan lebaran secara berlebihan sebagaimana tradisi masyarakat kita selama ini, yang bahkan cenderung ke arah israf dan tabdzir.
Kelima, persiapan target peningkatan diri. Juga penting untuk kita persiapkan
adalah target-target yang ingin kita capai di bulan Ramadhan nanti. Agar
terjadi peningkatan dalam diri kita sesuai dengan yang kita inginkan. Misalnya
target mengkhatamkan Al-quran atau menghafalnya, target penguasaan bahasa Arab
atau melancarkannya, target menamatkan kitab-kitab tafsir, hadits dan lainnya,
target jumlah infaq, membantu orang yang kesusahan, dan yang semisalnya. Baik
dari sisi kwalitas maupun kwantitasnya. Pembuatan target capaian bulan Ramadhan
akan memacu kita untuk beramal lebih baik lagi dari sebelumnya. Selain untuk
pribadi, dalam keluarga atau organisasi kita pun sebaiknya juga dirancang
target-target bersama yang akan dicapai di bulan Ramadhan ini.
Harapan Kita, tahun ini kita dapat memperoleh Ramadhan yang lebih baik dari Ramadhan di tahun sebelumnya, dan Ramadhan dapat mengantarkan kita kepada ketaqwaan yang sejati dan kelak Allah masih mempertemukan kita dengan Ramadhan selanjutnya yang lebih baik lagi.
Makhul dan Yahya bin Abi Katsir berdo’a:
“Ya Allah, selamatkan kami hingga
Ramadhan, selamatkan pula Ramadhan untuk kami, dan terimalah ia dari kami.”
(HR. Thabrani).