Pertumpahan darah kembali terjadi di Kiev, Ukraina hari ini. Sedikitnya
17 demonstran tewas dalam bentrokan terbaru antara ribuan demonstran dan
polisi antihuru-hara di jantung ibukota Kiev.
Setidaknya 10
jasad demonstran tergeletak di di tanah di luar hotel Kozatsky di salah
satu sudut lapangan Independence Square yang menjadi lokasi berkumpulnya
ribuan demonstran. Pada jasad-jasad tersebut ditemukan luka-luka
tembakan.
Demikian seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (20/2/2014). Sebanyak tujuh jasad lainnya ditemukan di sudut lain Independence Square.
Para
demonstran antipemerintah saat ini telah kembali menguasai lapangan
tersebut setelah terjadi bentrokan mematikan dengan polisi antihuru-hara
bersenjata lengkap. Polisi sempat melepaskan peluru-peluru karet untuk
mencoba menghalau massa. Sementara para demonstran melemparkan bom
molotov dan batu-batu ke arah polisi. Massa juga membakar sebuah bus.
Dalam
aksinya, para demonstran berhasil mendorong mundur polisi sekitar
sejauh 200 meter dan kembali menguasai barikade di pintu masuk menuju
lapangan tersebut. Lapangan Independence Square telah diduduki para
demonstran antipemerintah sejak dimulainya krisis politik Ukraina yang
telah berlangsung tiga bulan.
Kiev telah dilanda aksi demo antipemerintah sejak Presiden Viktor
Yanukovych tunduk pada tekanan Rusia dan menarik diri dari perjanjian
perdagangan yang direncanakan dengan Uni Eropa. Aksi-aksi demo itu
berubah fatal pada Selasa, 18 Februari setelah terjadi bentrokan antara
aparat polisi dan para demonstran.
Setidaknya 28 orang tewas
dalam bentrokan berdarah tersebut. Bentrokan ini merupakan yang terbesar
selama 12 minggu gelombang demonstrasi di negeri itu. Bahkan bentrokan
ini disebut sebagai hari paling berdarah di Ukraina sejak memperoleh
kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991. (detik)