YERUSALEM -- Sikap ngeyel Israel yang melanjutkan
pembangunan Permukiman Yahudi di Tepi Barat, membuat negara-negara
dunia, termasuk Amerika Serikat murka.
Meski ditentang dan dikecam banyak negara, Negeri Bintang David itu
tetap bandel meneruskan pembangunan permukiman di Tepi Barat.
Negara-negara di dunia menganggap permukiman Yahudi yang dibangun Israel tidak sah. Tapi dasar bengal, Israel keukeuh mengklaim tanah di Tepi Barat milik umat Yahudi.
Di
Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat,
Victoria Nuland menegaskan pemerintahan Presiden Barack Obama menentang
keras pembangunan permukiman tersebut.
"Sikap kami tentang itu
tidak berubah. Kami pikir itu tidak membantu," kata Nuland kepada
wartawan dalam jumpa pers harian, seperti dinukil dari Reuters.
Penentangan
tak kalah keras datang dari Nabil Abu Rdainah, juru bicara Presiden
Palestina Mahmoud Abbas. Rakyat Palestina, kata dia, sangat dongkol
pembangunan tersebut.
"Sikap Palestina jelas. Tidak ada perundingan saat permukiman berlanjut," tegas dia.
Kabar
terbaru, Pemerintah Otoritas Israel menyetujui pembangunan 90 rumah
baru di Beit El, Senin (11/2). Saat ini terdapat lebih dari 325 ribu
pemukim di Tepi Barat, dengan 200 ribu lagi di Yerusalem Timur, yang
dicaplok Israel setelah 1967. Tapi pencaplokan itu tidak diakui dunia. (Republika)