FLORIDA - Mikroba jenis Serratia liquefaciens yang ditemukan di kulit dan rambut manusia serta ikan bisa bertahan di Mars. Mikroba itu dapat bertahan di tekanan rendah, atmosfer yang kaya karbon dioksida dan dingin.
Peneliti menyimpulkannya setelah melakukan studi. Tidak benar-benar di Mars, melainkan di fasilitas penelitian Space Life Sciences Laboratory, Kennedy Space Center, NASA di Florida. Mikroba tersebut ditempatkan di sebuah wadah yang kondisinya diatur sesuai lingkungan Mars.
Andrew Schuerger, mikrobiolog dari University of Florida, mengatakan, Serratia liquefacienssebenarnya memiliki habitat terbaik di lautan dengan tekanan 1000 milibar atau 1 bar. Jadi, sangat mengejutkan bahwa bakteri tersebut mampu hidup dalam kondisi tekanan 7 milibar seperti di Mars.
"Ini benar-benar kejutan besar. Kami tak bisa percaya bahwa mikroba ini bisa hidup di 7 milibar. Mikroba ini menjadi objek penelitian hanya karena mudah dikulturkan dan ditemukan di wahana antariksa," ungkap Schuerger seperti dikutip Reuters, Rabu (9/1/2013).
Serratia liquefaciens mengalahkan mikroba lain. Selama ini, riset kemampuan hidup mikroba di Mars difokuskan pada mikroba ekstremofil, bisa bertahan di suhu ekstrem dingin atau panas. Ternyata, salah satu mikroba ekstremofil dan 23 jenis mikroba lain yang diteliti justru tak bisa bertahan.
Bersama Serratia liquefaciens, ada 6 mikroba lain yang dinyatakan dapat hidup di tekanan rendah, seluruhnya adalah anggita genus Carnobacterium. Meski bisa hidup di fasilitas penelitian, belum tentu semua mikroba itu akan hidup jika dikirim ke Mars.
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, misalnya melihat ketahanan pada kadar garam tinggi, lingkungan dengan radiasi tinggi dan kandungan air sedikit. Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, 19 Desember 2012 lalu dan Astrobiology minggu ini.
Peneliti menyimpulkannya setelah melakukan studi. Tidak benar-benar di Mars, melainkan di fasilitas penelitian Space Life Sciences Laboratory, Kennedy Space Center, NASA di Florida. Mikroba tersebut ditempatkan di sebuah wadah yang kondisinya diatur sesuai lingkungan Mars.
Andrew Schuerger, mikrobiolog dari University of Florida, mengatakan, Serratia liquefacienssebenarnya memiliki habitat terbaik di lautan dengan tekanan 1000 milibar atau 1 bar. Jadi, sangat mengejutkan bahwa bakteri tersebut mampu hidup dalam kondisi tekanan 7 milibar seperti di Mars.
"Ini benar-benar kejutan besar. Kami tak bisa percaya bahwa mikroba ini bisa hidup di 7 milibar. Mikroba ini menjadi objek penelitian hanya karena mudah dikulturkan dan ditemukan di wahana antariksa," ungkap Schuerger seperti dikutip Reuters, Rabu (9/1/2013).
Serratia liquefaciens mengalahkan mikroba lain. Selama ini, riset kemampuan hidup mikroba di Mars difokuskan pada mikroba ekstremofil, bisa bertahan di suhu ekstrem dingin atau panas. Ternyata, salah satu mikroba ekstremofil dan 23 jenis mikroba lain yang diteliti justru tak bisa bertahan.
Bersama Serratia liquefaciens, ada 6 mikroba lain yang dinyatakan dapat hidup di tekanan rendah, seluruhnya adalah anggita genus Carnobacterium. Meski bisa hidup di fasilitas penelitian, belum tentu semua mikroba itu akan hidup jika dikirim ke Mars.
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, misalnya melihat ketahanan pada kadar garam tinggi, lingkungan dengan radiasi tinggi dan kandungan air sedikit. Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, 19 Desember 2012 lalu dan Astrobiology minggu ini.
Sumber :
Reuters