Betapa marahnya Gao, seorang mahasiswa asal Provinsi Jilin, China, saat mengetahui alasan tidak terpilihnya dirinya sebagai karyawan dalam sebuah wawancara kerja.
Ia ditolak bukan karena tidak memiliki kemampuan yang cukup, melainkan karena memiliki sebuah iPhone.
Dikutip dari The Register, Kamis (6/12/2012), masalah penolakan tersebut muncul bukan karena perusahaan ini antiterhadap produk ponsel pintar Apple tersebut. Perusahaan ini menolak Gao karena menganggap iPhone miliknya sebagai produk aksesori kaum borjuis yang belum pernah merasakan kerja keras dalam hidup mereka.
"Pelajar yang memiliki iPhone tidaklah bekerja. Semua yang mereka miliki dibelikan oleh orangtua mereka. Anda belum bisa membeli barang dari hasil jerih payah sendiri," kata perusahaan tersebut kepada Gao dalam wawancara pekerjaannya.
"Anda belum bisa membeli barang dari hasil kerja sendiri. Anda kaya secara materi dan mungkin belum bisa menghadapi tekanan. Bekerja di perusahaan ini berat. Dibutuhkan seseorang yang mampu menahan tekanan untuk bisa bekerja di tempat kami," papar perusahaan tersebut.
Rupanya, iPhone milik Gao memang benar-benar dibelikan oleh orangtuanya. Namun, Gao menolak anggapan negatif yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Gao berargumen kalau iPhone tersebut digunakannya bukan untuk memamerkan kekayaan dirinya.
Tak lama, iPhone 5 akan dipasarkan di China. Nah, dengan adanya kasus di atas, sepertinya pelamar kerja di China lebih baik menggunakan ponsel dengan harga yang murah atau menyembunyikan iPhone mereka saat sedang wawancara kerja.
Ia ditolak bukan karena tidak memiliki kemampuan yang cukup, melainkan karena memiliki sebuah iPhone.
Dikutip dari The Register, Kamis (6/12/2012), masalah penolakan tersebut muncul bukan karena perusahaan ini antiterhadap produk ponsel pintar Apple tersebut. Perusahaan ini menolak Gao karena menganggap iPhone miliknya sebagai produk aksesori kaum borjuis yang belum pernah merasakan kerja keras dalam hidup mereka.
"Pelajar yang memiliki iPhone tidaklah bekerja. Semua yang mereka miliki dibelikan oleh orangtua mereka. Anda belum bisa membeli barang dari hasil jerih payah sendiri," kata perusahaan tersebut kepada Gao dalam wawancara pekerjaannya.
"Anda belum bisa membeli barang dari hasil kerja sendiri. Anda kaya secara materi dan mungkin belum bisa menghadapi tekanan. Bekerja di perusahaan ini berat. Dibutuhkan seseorang yang mampu menahan tekanan untuk bisa bekerja di tempat kami," papar perusahaan tersebut.
Rupanya, iPhone milik Gao memang benar-benar dibelikan oleh orangtuanya. Namun, Gao menolak anggapan negatif yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Gao berargumen kalau iPhone tersebut digunakannya bukan untuk memamerkan kekayaan dirinya.
Tak lama, iPhone 5 akan dipasarkan di China. Nah, dengan adanya kasus di atas, sepertinya pelamar kerja di China lebih baik menggunakan ponsel dengan harga yang murah atau menyembunyikan iPhone mereka saat sedang wawancara kerja.
Editor: Wicaksono Surya Hidayat/kompas