BONI DODORI - Seekor mamalia berbulu dengan hidung mirip belalai muncul di hutan terpencil Afrika.
Tikus agak besar ini diperkirakan spesies baru. Ahli konservasi yang mempelajari keanekaragaman hayati di hutan
Boni-Dodori, pantai timur laut Kenya, telah mendirikan jebakan kamera di
wilayah tersebut setelah seorang ilmuwan melihat binatangsengi (tikus
gajah) yang tidak dikenal.
Dari gambar tersebut, peneliti mengenali warna merah marun di sisi
bahu dan punggung spesies itu. Hewan ini juga berciri pantat yang lebih
rendah dengan warna hitam.
Secara garis besar, ilmuwan menilai bahwa makhluk ini lebih besar dibandingkan tikus berbelalai biasa.
Diperkirakan, objek itu miliki berat 600 gram, sepanjang 550 milimeter dan memiliki ekor 250 milimeter.
Tim ilmuwan yang berasal dari Zoological Society of London (ZSL) dan
Kenya Wildlife Service (KWS) ini menganalisa DNA binatang itu untuk
mengkonfirmasi apakah benar termasuk spesies baru.
Jika terbukti, hewan ini menjadi spesies ke-18 dari sengi yang masuk
di keluarga Macroscelididae di mana semuanya berasal dari Afrika.
“Nenek moyang kita sering salah memahami hewan ini.""Strategi perkawinan monogami dan moncong karismatik mereka yang
fleksibel membuat spesies ini sangat menawan,” kata peneliti dari
California Academy of Science Galen Rathbun. (ar/dt/dlm)
Sumber : SuaraMedia