Home » , » "Hard Disk Super" Tahan Hingga 10 Juta Tahun

"Hard Disk Super" Tahan Hingga 10 Juta Tahun

Sebuah hard disk berkualitas bagus bisa bertahan selama beberapa tahun. Akan tetapi, pada akhirnya medium penyimpanan data mekanik ini akan mengalami kerusakan yang berpotensi menghancurkan semua data di dalamnya.
Perkliraan masa hidup hard disk (MTBF, Mean Time Between Failure atau waktu jeda sebelum kerusakan) sudah ditetapkan semenjak keluar dari pabrik, biasanya dalam hitungan ratusan ribu jam. 

Lalu, bagaimana agar data yang disimpan dalam hard disk tetap awet dalam jangka waktu lama? Nah, tim riset dari dinas pengendalian limbah nuklir Perancis ANDRA telah membuat prototype sebuah hard disk yang masa hidupya sangat panjang, mencapai 10 juta tahun. 

Tujuan diciptakannya hard disk super awet itu adalah memberi infromasi pada orang-orang di masa depan yang kebetulan menemukan lokasi pembuangan limbah nuklir ANDRA. Isi informasinya kurang lebih menjelaskan perihal limbah nuklir yang terkubur di lokasi tersebut dan cara penanganan yang benar.

Hard disk super ini terbuat dari safir dan informasi di dalamnya direkam lewat pahatan platinum. Piringan penyimpan data berjumlah dua buah, masing-masing berdiameter 20 cm. Ongkos pembuatannya mencapai 25.000 dollar AS atau sekitar 236 juta rupiah. Perkiraan umur hard disk itu diperoleh melalui simulasi penuaan dengan merendamnya di cairan asam keras.

Selain jenis material, perbedaan harddisk super ini dengan hard disk biasa mencakup metode perakaman datanya. Hard disk biasa merekam data digital dalam pola magnetik, sementara hard disk bikinan ANDRA menyimpan data dalam bentuk pahatan gambar berukuran sangat kecil.
Satu piringan bisa menampung sekitar 40.000 gambar. Orang-orang di masa depan nantinya tak akan butuh komputer untuk membaca data di dalamnya. Yang diperlukan hanyalah sebuah mikroskop.

Biarpun telah membuat hard disk yang sangat awet, masih ada satu masalah yang harus dipecahkan oleh para peneliti ANDRA sebelum memajangnya di tempat pembuatan limbah nuklir: "Kami belum tahu informasinya harus ditulis dalam bahasa apa," ujar Patrick Charton dari ANDRA.
Persoalan yang satu ini memang agak pelik karena bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi pasti akan banyak berubah dalam waktu jutaan tahun. Sementara, informasi dalam hard disk tersebut harus bisa dimengerti oleh siapapun yang menemukannya di masa depan, itupun kalau masih berwujud manusia.
Sumber :
Editor :
Wicaksono Surya Hidayat
Share this article :
 
Support : Enlightening Your Life With Us |
Copyright © 2012. Ramadhanus - All Rights Reserved
Supported by Gradasi Learning Institute
Jl. T. Nyak Arief No. 11 Lamnyong Banda Aceh, 085277471136 or 085260816081